Kesepian di Usia Senja: Mengapa Orang Tua Butuh Perhatian Lebih?

Sejenak saya merenung, berpikir, dan mencoba memahami bagaimana kakek dan nenek saya menjalani hidupnya saat ini.

Kita yang masih muda sering kali tidak berpikir sejauh itu. Mungkin kita bisa memahami sedikit dari sudut pandang orang tua kita, tetapi bagaimana dengan perspektif kakek dan nenek?

Menurunnya kekuatan fisik, berkurangnya aktivitas sosial, serta selimut kesepian yang semakin erat adalah sesuatu yang mau tidak mau harus mereka hadapi.

Coba bayangkan, jika kamu harus menghabiskan satu minggu tanpa interaksi dengan teman, orang tua, atau siapa pun. Apakah kamu bisa bertahan?

Kesepian di usia senja bukan hanya sekadar perasaan yang menyedihkan, tetapi juga berdampak serius terhadap kesehatan mental dan fisik.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Perspectives on Psychological Science menunjukkan bahwa kesepian bisa meningkatkan risiko kematian dini hingga 26%.

Lebih dari itu, penelitian dari National Institute on Aging (NIA) menyebutkan bahwa kesepian dan isolasi sosial dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, depresi, hingga demensia.

Bahkan, beberapa kasus menunjukkan bahwa kesepian yang ekstrem dapat menyebabkan seseorang kehilangan keinginan untuk hidup.

Sebuah penelitian dari University of California, San Francisco (UCSF) menemukan bahwa 43% lansia merasa kesepian, dan mereka yang mengalami kesepian memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tetap aktif secara sosial.

Banyak dari kita berpikir bahwa dengan memiliki keluarga dan anak-anak, orang tua tidak akan kesepian.

Namun, kenyataannya berbeda. Kesibukan anak-anak yang telah beranjak dewasa, pindah ke kota lain, atau bahkan sibuk dengan kehidupan mereka sendiri membuat para lansia sering kali merasa diabaikan.

Kesepian bukan hanya soal kurangnya interaksi sosial, tetapi juga kehilangan makna dalam hidup.

Orang tua yang dulunya aktif bekerja, mengasuh anak, dan memiliki rutinitas kini harus menghadapi kenyataan bahwa peran mereka dalam kehidupan sosial semakin berkurang.

Jika kamu masih memiliki kakek atau nenek, jangan biarkan mereka menghadapi kesepian sendirian. Ajak mereka mengobrol, tanyakan kabar mereka, dan buat mereka merasa tetap dibutuhkan.

Jika mereka memiliki hobi seperti berkebun, bantu mereka merawat tanaman.

Jika mereka menyukai binatang, berikan mereka hewan peliharaan yang bisa menemani hari-hari mereka.

Kesepian di usia senja adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian kita. Sebuah panggilan telepon, kunjungan singkat, atau bahkan sekadar berbagi cerita bisa memberikan dampak besar bagi mereka.

Karena pada akhirnya, bukan hanya mereka yang membutuhkan kita, tetapi suatu hari nanti, kita juga akan berada di posisi mereka.


Referensi:

  • Studi dalam jurnal Perspectives on Psychological Science:

    • Judul Penelitian: "Loneliness and Social Isolation as Risk Factors for Mortality: A Meta-Analytic Review"
    • Penulis: Julianne Holt-Lunstad, Timothy B. Smith, Mark Baker, Tyler Harris, J. Bradley Stephenson
    • Tautan: https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1745691614568352

    Penelitian ini menemukan bahwa kesepian meningkatkan risiko kematian dini sebesar 26%.

  • Informasi dari National Institute on Aging (NIA):

    • Artikel: "Social isolation, loneliness in older people pose health risks"
    • Tautan: https://www.nia.nih.gov/news/social-isolation-loneliness-older-people-pose-health-risks

    Artikel ini membahas berbagai risiko kesehatan yang terkait dengan isolasi sosial dan kesepian pada orang tua, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, depresi, dan demensia.

  • Artikel ini diimpor dari blog lama.

  • Posting Komentar untuk "Kesepian di Usia Senja: Mengapa Orang Tua Butuh Perhatian Lebih?"