Bagaimana Cara Saya Mengajari Saudara Saya Berenang dalam Sehari
Pada kesempatan ini saya akan berbagi pandangan yang berdasar pada berbagai teori, kisah seseorang, berbagai buku, dan pengalaman pribadi.
Baru-baru ini, saya mengajari saudara saya berenang. Dalam sehari ini bisa melakukannya. *No bullshit.
Apa tipsnya?
Kuantitas. Terus mencoba, terus melakukannya. Terdengar klise, tapi itu yang terjadi.
Apa yang saya katakan kepadanya ketika sampai di kolam renang (selain mengajari sebentar bagaimana gerakannya) adalah, "coba terus, gak perlu takut salah".
Yap, dia meluncur. 1 kali, 2 kali. Berantakan.
Saya bilang, coba meluncur sampai 100 kali, saya yakin tubuhmu akan lebih rileks dan terbiasa dengan gerakannya.
Benar, saya tidak menghitungnya berapa kali. Namun dalam sekejab dia sudah bisa meluncur dengan sangat baik.
Barulah saya mengajari gerakan tangan dan kaki. Yang saya tanamkan ke dia sama persis. Saya hanya mengamati, memberi contoh, dan terus mendorongnya untuk melakukannya.
Kalimat yang sering saya ulang ketika dia terlihat lelah, "Bagus, sedikit lagi. Baru xx kali, coba 20 kali lagi, pasti lebih baik".
Well, pada akhrinya, quantity over quality.
Mentingin kualitas, kesempurnaan, itu ga perlu. Karena itu akan tercipta dengan sendirinya ketika kuantitasmu dalam melakukan sesuatu sudah sangat banyak.
Jadi, apa tips untuk melatih seseorang atau bahkan berlatih kemampuan baru untuk diri sendiri?
Terus mencoba, terus melakukan.
Buang jauh-jauh defisini bakat dan previlege yang selama ini ada dalam benakmu.
Menurutku, bakat dan previlege itu lebih ke ketertarikan. Selama kamu benar-benar suka, enjoy, ada urgensi. Itu dia kompornya sehingga bisa disebut bakat dan previlege.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Cara Saya Mengajari Saudara Saya Berenang dalam Sehari"