Kondisi Psikologis, Pengambilan Keputusan, dan Kebijaksanaan

Saya bukan pakar, bukan ahli. Namun saya cukup tertarik dengan psikologi. Saya semakin menyadari pentingnya kondisi psikologis manusia terhadap cara mengambil keputusan ketika saya telah melewati berbagai hal dalam hidup. Yang terbesar adalah ketiksa saya terjun ke dunia trading saham.

Saya memiliki beberapa buku non fiksi dengan topik psikologi seperti Pyschology of Money, Men Search for Meaning, Filosofi Teras, How to Win Friend and Influence People, Thinking, Fast & Slow, dan masih ada beberapa lagi.

Meski begitu dalam prakteknya di kehidupan sehari-hari saya tetap terkena bias-bias yang membuat cara saya mengambil keputusan tidak atau kurang rasional. Contoh efeknya yaitu terlalu percaya diri, terlalu pesimis, dsb.

Seiring berjalannya waktu, bertambahnya pengalaman. Entah mengapa saya menjadi orang yang lebih dingin. Lebih damai, dsb meskipun tidak 100% bisa selalu menghindari bias dan mengambil keputusan secara rasional. Namun semuanya jauh lebih baik, jauh lebih bijak.

Menariknya psikologi, cukup mudah jika dipelajari lewat teori, namun tidak kita sadari ketika itu terjadi. Pengalaman yang membuat orang menjadi lebih bijak.

Dalam urusan cinta, saya sudah pernah patah hati, tidak sekali. Pernah dalam, mengalami berbagai fase dari yang royal, posesif, terbuka, dsb.

Dalam urusan pendidikan, saya pernah bolos, dihukum, dapat nilai jelek sejelek-jeleknya, menjadi ketua kelas, menjadi orang cupu dan pendiam, mendirikan geng, dan puncaknya yaitu memutuskan berhenti kuliah di semester 5.

Dalam urusan bisnis, saya pernah tertipu beberapa kali, bahkan pertama kali saya tertipu sudah sejak usia SMP. Kemudian titik puncaknya loss berkali-kali saat transaksi saham dan kripto.

Sekarang...

Dalam urusan cinta, saya tidak mau mengejar kebahagian sementara seperti untuk pacaran remeh temeh haha hihi. Saya tidak mau berminat mencari wanita sebelum saya benar-benar siap menjadi seorang suami.

Dalam urusan pendidikan, saya akan berusaha lebih bersungguh-sungguh untuk menuntaskan pendidikan sarjana saya dengan nilai sebaik mungkin.

Dalam urusan bisnis, saya jauh lebih selektif dan mementingkan "reputasi toko" dibanding produknya.

Dalam dunia trading dan investasi, saya menjadi lebih bijak dalam mengatur porsi.

Dalam keuangan personal, saya jadi lebih bijak.


Posting Komentar untuk "Kondisi Psikologis, Pengambilan Keputusan, dan Kebijaksanaan"